KABAREKONOMI.ID, BATAM – Industri galangan kapal di Batam bergejolak. Itu karena adanya pemadaman listrik yang dilakukan oleh PLN Batam yang mencapai seharian.
Pemadaman dilakukan di jam produktif yakni mulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB pada Senin (15/5/2023), tentunya merugi dunia industri galangan kapal yang memang seluruh aktifitas produksi tergantung dari aliran listrik.
Ikatan Perusahaan Industri Galangan Kapal dan Lepas Pantai Indonesia (Iperindo) Kepri protes keras dengan kebijakan pihak PLN Batam ini. Mereka berharap ini tidak dilakukan demi menjaga stabilitas ekonomi di kota Batam.
“Ini tidak bisa. Oke kalau industri lain, tapi kalau galangan tak bisa ngapa-ngapain kalau tak ada listrik, karena memang seluruh aktifitas produksi mengandalkan listrik.Tidak semua perusahaan galangan memiliki genset yang sesuai dengan kapasitas produksi yang dibutuhkan. Adapun paling genset untuk kelistrikan di office. Kalau di lapangan seperti untuk pengelasan banyak yang tak memiliki kapasitas genset yang sesuai,” ujar ketua Iperindo Kepri Ali Ulai.
Lebih lanjut kata Ali, jika PLN tetap menjalankan pemadaman bergilir tersebut tentu akan berimbas ke banyak hal terutama perekonomian Batam.
Pengusaha galangan tentu tak membiarkan karyawan masuk kerja jika aktifitas produksi tidak bisa dijalankan dan ini tentunya akan berimbas pada persoalan lain. Bisa jadi adanya gejolak lagi dengan pekerja akibat tidak ada aktifitas produksi tadi.
“Jadi tolong ini dipertimbangkan lagi. Mati aktifitas galangan nanti kalau ini di jalankan. Padahal kita baru saja mulai membaik (adanya peningkatan produktifitas),”kata Ali yang diamini Sekretaris satu Iperindo Kepri Tia.
Dijelaskan Ali, pemadaman listrik bergilir yang menyasar industri ini disampaikan pihak PLN melalui surat edaran yang baru diterima pengusaha atau pelaku industri pada, Senin (15/5).
Dalam surat edaran ini tertera jadwal lokasi industri yang dijadwalkan untuk pemadaman listrik mulai pukul 09.00 WIB. Alasan pemadaman karena adanya lonjakan pemakaian listrik yang sangat tinggi karena faktor cuaca yang panas akhir-akhir ini.
“Apapun alasannya ini tetap tak bagus karena sama saja melumpuhkan ekonomi industri di Batam. Seharian loh padam dan jam produktifitas pula. Pelaku industri tentunya alami kerugian yang sangat besar dan tentunya akan berimbas kepada perkonomian Batam juga nantinya. Kita sudah sampaikan protes ini ke PLN dan kami berharap ini dipertimbangkan lagi,” kata Ali. (*)
Sumber: Batam Pos