KABAREKONOMI.ID, – Satu kematian baru dikonfirmasi dari tragedi Itaewon di Korea Selatan (Korsel). Ini menjadikan total korban tewas berjumlah 155 orang.
“Seorang wanita Korea berusia 24 tahun dinyatakan meninggal pada pukul 9 malam,” kata pejabat di Markas Besar Penanggulangan Bencana dan Keselamatan Pusat, Senin, dikutip dari Yonhaap, Selasa (1/11/2022).
“Sebanyak 30 orang masih dalam kondisi serius, sementara 122 lainnya mengalami luka ringan,” tambahnya.
Perayaan Halloween di Itaewon, Seoul, Korsel berubah menjadi mencekam Sabtu. Ini menjadi salah satu kecelakaan paling mematikan dalam sejarah Korea Selatan.
Media berita lokal menyebut, kerumunan itu menyebabkan sebanyak 100.000 orang berdesakan. Hal itu menyumbat jalan-jalan sempit di distrik tersebut.
Akibatnya, perayaan Halloween yang seharusnya meriah berubah menjadi horor. Ratusan orang mengalami sesak napas dan berujung pada gagal jantung.
Sebelumnya, seorang pejabat kesehatan setempat telah memperingatkan bahwa dengan puluhan orang dirawat di rumah sakit, jumlah korban tewas kemungkinan akan meningkat. Pemerintah Korsel sendiri mengumumkan hari berkabung nasional.
Penyelidikan Resmi Dilakukan
Sementara itu, otoritas mulai menyelidiki penyebab terjadinya tragedi mematikan tersebut. Sejak Senin penyelidik Korsel dilaporkan mulai menyisir rekaman dari lebih 50 kamera TV sirkuit tertutup negara bagian dan swasta serta dari media sosial.
Langkah ini dilakukan untuk mencari jawaban. Soal bagaimana terjadinya lonjakan pengunjung pesta Halloween yang terperangkap di gang-gang sempit Itaewon.
“Kami sedang menganalisis CCTV untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan itu,” kata kepala penyelidik polisi Nam Gu Jun kepada wartawan, dikutip dari Reuters.
“Kami akan terus memeriksa lebih banyak saksi, termasuk karyawan toko terdekat.”
Perdana Menteri Korsel Han Duck Soo menjanjikan penyelidikan menyeluruh. Di mana pihak berwenang mengatakan akan fokus untuk merekonstruksi rantai peristiwa yang mengarah ke lonjakan tersebut dan sedang melihat apakah ada pihak yang mungkin bertanggung jawab memicu insiden tersebut.
Pada Senin sore, terlihat pula puluhan penyelidik TKP dan petugas forensik turun ke gang-gang Itaewon yang dipenuhi sampah. Seorang agen dari tim Layanan Forensik Nasional mengoperasikan pemindai 3D Leica.
“Untuk menangkap adegan itu,” katanya.