Kejaksaan Negeri Batam

KABAREKONOMI.ID, BATAM – Pasca-Kurang lebih 1 tahun 8 bulan menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Negeri Batam, akhirnya jabatan yang sebelumnya dipegang Herlina Setyorini kini beralih.

Dimana Herlina Setyorini kini mendapatkan penugasan ditempat barunya sebagai Kabag Keuangan Sesjamdatun Kejaksaan Agung Republik Indonesia. Sementara, posisinya diganti oleh I Ketut Kasna Dedi yang sebelumnya bertugas sebagai Asintel Kejaksaan Tinggi Kalimantan Timur.

Kejaksaan Negeri Batam yang lama, Herlina Setyorini mengucapkan terima kasih kepada para Kasi, Jaksa dan seluruh staf atas kerjasamanya selama ini, sehingga menjadi tim yang solid dalam memajukan kinerja Kejaksaan Negeri Batam.

“Tentu dalam pengabdian selama bergabung di Kejari Batam, pasti adalah kekurangan. Maka dari itu, saya meminta permohonan maaf selama pengabdian disini ada kesalahan yang disengaja atau tidak kepada pada semua Kasi, Jaksa dan seluruh staf ,” ungkap Herlina.

Sementara, I Ketut Kasna Dedi menyampaikan bahwa kehadiranya sebagai pimpanan atau Kepala Kejaksaan Negeri Batam yang baru sangat respon dan terbuka dengan rekan -rekan media terkait informasi apa yang sudah dikerjakan oleh pihaknya. Namun ada hal -hal yang sifatnya tidak dapat dipublikasi.

“Untuk itu, kami mohon kerjasamanya jika ada hal -hal yang tidak dapat untuk di publikasi,” pintanya.

Ketut Kasna juga menyebutkan, Batam sebagai daerah perbatasan dengan beberapa negara tetangga, tentunya memiliki keunikan tersendiri, termasuk dari segi penanganan kasus.

Menurutnya, ia akan fokus pada beberapa kasus yang sifatnya berhubungan dengan negara tetangga seperti, Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

“Ada beberapa kasus yang akan kita petakan, termasuk TPPO, ini kita berada di daerah perbatasan,” ungkapnya

Lanjut Kasna, tidak hanya kasus TPPO yang akan menjadi perhatian kejaksaan negeri Batam, namun, beberapa kasus seperti pencabulan, kasus perdata dan tata usaha negara (Datun), termasuk kasus yang sedang hangat, yakini kasus Rempang.

“Hari ini saya baru mulai berkantor dan memakai baju seragam, kita akan pelajari dulu semua kasus yang masuk ke kita. Saya yakin, Kejaksaan Negeri Batam memiliki Kasi yang handal dan SDM yang bagus,'” ungkapnya. (***)

KABAREKONOMI.ID, BATAM – Perkara gadai fiktif di PT Pegadaian Syariah Batam cabang Sei Panas, telah terungkap. Jaksa telah menahan seorang pegawai BUMN tersebut.

Adalah Suherna Ningsih, penaksir kredit di Pegadaian Syariah Batam cabang Sei Panas yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus itu.

Kasi Pidsus Kejaksaan Negeri (Kejari) Batam, Aji Satrio Prakoso mengungkapkan bahwa Suherna merupakan satu-satunya tersangka dalam perkara gadai fiktif.

“Hari ini kami menahan satu tersangka yang telah memanipulasi data gadai fiktif di PT Pegadaian Syariah sebanyak 66 transaksi,” katanya sebagaimana dilansir batamnews, Senin (6/3/2023).

Dari 66 transaksi itu, bersumber dari jasa titipan, pembelian emas secara cicilan, gadai aktif, barang jatuh tempo yang akan di lelang dan arrum emas baru dengan total uang pinjaman sebesar Rp 1,9 miliar.

“Modusnya dengan menggunakan nama orang terdekat dan nama orang lain. Jumlah kerugian negara Rp 1,9 miliar,” ujar dia.

Pelaku, kata Aji, menjalankan modus itu sejak tahun 2021-2022. Aksi Suherna pun akhirnya ketahuan saat inspektorat dari PT Pegadaian melalukan audit dan ditemukan barang-barang yang digadaikan tak sesuai.

“Dari pengakuan tersangka, menggunakan uang itu untuk kehidupan sehari-hari. Tersangka cuma satu orang. Tidak ada orang lain. Dia semua yang melakukan itu,” pungkasnya.

Tersangka sementara ini dititipkan di Polsek Batuampar. Atas tindakan gadai fiktif itu, Suherna disangkakan pasal 2 ayat 1 jo pasal 18 UU No 31/1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. (omk)