KABAREKONOMI.ID, BATAM – Dalam rangka memperingati Hari Bumi, Yayasan Citramas dan sejumlah komunitas pegiat lingkungan hidup di Kota Batam menanam seribu pohon mangrove dan 20 bibit pohon langka, Sabtu (20/4/2024) lalu.
Pada kesempatan tersebut, Yayasan Citramas juga menyampaikan komitmennya untuk terlibat aktif dalam pelestarian mangrove di Kota Batam.
Bukan tanpa alasan, Yayasan Citramas meyakini jika upaya melestarikan hutan mangrove merupakan salah satu langkah dalam mewujudkan pembangunan yang ramah lingkungan.
“Hari bumi ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk bersatu padu dalam upaya melestarikan lingkungan,” ujar Head of Operations Nongsa Digital Park, Sastra Wijaya yang mewakili Yayasan Citramas.
Sastra meyakini, ekosistem mangrove memiliki banyak manfaat untuk suatu daerah. Selain memastikan kelestarian dan keanekaragaman hayati, ekosistem mangrove juga memiliki manfaat lainnya.
Beberapa di antaranya adalah sebagai wadah ekowisata dan edukasi serta dapat meningkatkan nilai ekonomi bagi masyarakat.
Sehingga, pengelolaannya pun membutuhkan dukungan dari banyak pihak. Seperti dari pemerintah, LSM, akademisi serta seluruh elemen masyarakat dalam rangka memperkuat upaya pelestarian.
“Nongsa Digital park menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh komunitas pegiat lingkungan hidup yang hadir pada kegiatan tersebut yang bersama – sama berkomitmen untuk melakukan kegiatan yang berkelanjutan dalam menjaga kelestarian alam,” tambah Sastra.
Sejauh ini, ekosistem mangrove Nongsa bukan hanya sekadar hutan. Akan tetapi juga menjadi wadah multifungsi.
Keindahan dan keunikan mangrove di sana terkadang juga menjadi sumber inspirasi bagi seniman, budayawan, dan ilmuwan untuk berkarya dan menggali pengetahuan serta ide pelestarian yang kreatif dan berorientasi pada ekonomi UMKM kelautan di Kota Batam.
Di samping itu, agenda penanaman seribu mangrove tersebut merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang telah dilakukan oleh Yayasan Citramas dan Nongsa Digital Park (NDP) selama memperingati Hari Bumi 2024.
“Saya mengajak kepada kita semua untuk melakukan aksi nyata demi masa depan lebih baik,” tutup Sastra.
Sementara, Ketua Yayasan Tajuk Pohon Nusantara, Feri Irian mengapresiasi langkah Yayasan Citramas dan Nongsa Digital Park yang telah melibatkan para pegiat lingkungan hidup di Kota Batam.
Menurut Feri, agenda seperti ini mesti terus berlanjut dan melibatkan banyak pihak.
“Saya mewakili komunitas hijau berterima kasih kepada Yayasan Citramas dan NDP (nongsa digital park) yang telah berkontribusi positif terhadap kawasan PHM (pohon hutan mangrove) yang telah dijadikan sebagai ruang berkumpul, berdiskusi dan beraksi dalam upaya pelestarian alam terutama kawasan mangrove dan hutan,” ujar Feri. (*)