Penggusuran Tengki Seribu, Anggota Brimob Polda Kepri Terkena Anak Panah
KABAREKONOMI.ID, BATAM – Proses penggusuran bangunan liar (ruli) di kawasan Tengki Seribu, Kelurahan Kampung Seraya, Kecamatan Batu Ampar, Batam ricuh.
Dalam peristiwa tersebut, aparat keamanan yang melakukan proses pengamanan mengalami luka-luka ringan hingga sedang.
Mereka diketahui mengalami percikan molotov, lemparan batu hingga terkena panah. Dalam peristiwa tersebut, petugas keamanan juga mengamankan 14 orang yang diduga menjadi provokator dalam kericuhan tersebut.
Kombes Pol Nugroho Tri Nuryanto saat dikonfirmasi dilokasi penggusuran membenarkan hal tersebut. Selain itu, pihak juga mengamankan sejumlah barang bukti yang terdiri dari senjata tajam, parang, busur dan panah, batu serta sejumlah botol yagn dijadikan sebagai bom molotov
“Dari pihak keamanan, ada anggota kita dari Brimob Polda Kepri yang bahunya tertancap panah. Selain itu, ada juga anggota kita dari Sabhara yang terkena percikan bom Molotov,” tegasnya.
Sementara itu, berdasarkan pantauan di lapangan, anggota kepolisian Satbrimob Polda Kepri terkena anak panah di pundak kiri. Ia langsung mendapat perawatan di mobil ambulans yang siaga tak jauh dari lokasi penggusuran.
Meski terkena anak panah, anggota kepolisian ini terlihat tetap tenang. Namun ia sempat menjerit kesakitan saat anak panah bergeser saat tim mencoba memberi obat.
Sementara itu, dari sisi warga Tangki 1000 terlihat warga memberi perlawanan dengan melemparkan benda-benda keras ke arah tim terpadu yang merangsek masuk ke area penggusuran.
Terlibat beberapa orang mengenakan helm menenteng panah berisi anak panah. Beberapa diantaranya juga ada yang siaga dengan kayu dan balok.
Polisi Tembakan Gas air Mata
Sebagai salah satu cara dalam membubarkan massa yang beringas dalam proses penggusuran kawasan Tangki Seribu, Kecamatan Batu Ampar, Batam aparat keamanan menembakkan gas air mata.
Tembakan gas air mata, akhirnya meredam massa yang terus melempari polisi dengan batu dan panah.
Usai massa mulai mundur, polisi bergerak maju. Saat penyisiran di beberapa rumah, polisi menemukan anak panah, parang dan kayu berpaku.
Hingga saat ini, Tim terpadu yang terdiri dari polisi, TNI, Satpol PP, Ditpam BP Batam dan Brimob Polda Kepri masih terlihat mengeluarkan barang warga dari dalam rumah yang akan digusur. Selum digusur pemilik bangunan liar sudah diberikan peringatan.
Lokasi Tangki Seribu yang akan digusur itu seluas 7 hektar dengan dihuni 500 kepala keluarga. Sebanyak 450 warga bersedia direlokasi sedangkan 50 kepala keluarga memilih bertahan. (omk)