KABAREKONOMI.ID, SEMBULANG – Pada (23/01) kemarin, tersebar kabar terdapat keributan di wilayah Sembulang Tanjung, karena adanya dua pemuda yang disebut sebagai preman yang mengatasnamakan perwakilan PT Makmur Elok Graha (MEG) dan dianggap akan melakukan pengukuran lahan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh redaksi Kabar Ekonomi, kedua pemuda tersebut memang benar tim lapangan MEG yang bertugas untuk melayani masyarakat, dan bukan memprovokasi masyarakat. Adapun tujuan mereka mendatangi wilayah Sembulang Tanjung tempo hari adalah untuk menjenguk salah satu warga yaitu istri dari Kakek Burhan yang sedang sakit, dan bukan untuk melakukan pengukuran lahan.
Tim lapangan tersebut memang secara rutin melakukan pelayanan kepada masyarakat sebagai salah satu program kepedulian terhadap kesehatan masyarakat yang selama ini rutin dilakukan oleh Artha Graha Peduli. Selama dilaksanakannya program ini, masyarakat sekitar mulai memahami pentingnya mengontrol kesehatan secara rutin.
“Mereka berdua ini cucu-cucuku yang selalu menolong aku disaat kalian semua tidak memperhatikanku”, ungkap Kakek Burhan ketika tim lapangan MEG diusir oleh sejumlah oknum yang mengatasnamakan masyarakat.
Pernyataan dari Kakek Burhan mendeskripsikan bahwa tim lapangan MEG berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat sehingga memperoleh sambutan positif dari masyarakat khususnya dalam situasi ini dari Kakek Burhan. Lebih lanjut kalimat ini sekaligus mematahkan penggiringan opini publik atas indikasi tendensi yang cukup negatif kepada tim lapangan MEG dengan penggunaan kata “preman” yang sangat kontradiktif dengan fakta di lapangan.
Selain itu, Koordinator Lapangan MEG menjelaskan bahwa situasi di lokasi aman sekaligus menghimbau kepada warga agar tidak mudah terprovokasi dengan informasi yang belum jelas faktanya. (iman)