KABAREKONOMI.ID – Ada banyak orang yang mencoba melamar pekerjaan dan gagal. Salah satunya adalah Daniel Ek, pendiri dan CEO Spotify, yang ternyata pernah ditolak untuk mendapatkan posisi di raksasa teknologi Google.
Cerita kegagalannya itu dia ungkapkan kepada Sarah Lacy dari Pando Daily beberapa tahun lalu. Ek menjelaskan setelah tidak mendapatkan pekerjaan, dia ingin memulai membuat pesaingnya.
Namun ternyata membuat pesaing mesin pencari bukanlah hal yang mudah.
“Saya akan membuat mesin pencari sendiri, tidak akan sesulit itu. Ternyata itu sangat sulit,” kata dia dikutip dari Yahoo Finance, Senin (31/10/2022).
Ek diketahui telah merintis banyak bisnis sejak 13 tahun. Bisnis pertamanya adalah perusahaan penyedia jasa desain website. Pada usia remaja tersebut, dia bisa meraih US$50 ribu per bulan dengan mempekerjakan 25 teman kelasnya.
Kemudian, dia sukses meraup jutaan dolar lewat penjualan perusahaan iklan online miliknya, Advertigo. Setelah Advertigo, Ek berniat pensiun.
Alasan Ek pensiun juga unik. Kesuksesannya menarik perhatian otoritas pajak Swedia yang menurutnya, “mulai bertanya-tanya dari mana semua hartanya”.
Pada 2016, Ek merasa bosan hanya berpesta dan tinggal di apartemen mewahnya. Dia kemudian pindah ke sebuah kabin di pedalaman dan memutuskan untuk memulai bisnis baru.
Ek menemukan jalannya sendiri melalui Spotify. Tahun 2006, dia bersama Martin Lorentzon mendirikan perusahaan itu di Swedia dan baru berselang dua tahun kemudian resmi meluncurkan produk.
Bertahun-tahun berikutnya, Spotify menjadi salah satu raksasa teknologi dunia. Forbes mencatat platform tersebut memiliki lebih dari 381 juta pengguna dan 172 juta di antaranya merupakan pelanggan berbayar.
Sementara itu melalui sistem dual-class, Ek memiliki 9% saham. Namun dia mengantongi 37% kontrol suara perusahaan. Kekayaan pria asal Stockholm Swedia itu, menurut Forbes senilai US$1,8 miliar (Rp 28 triliun).
Bukan hanya itu, dia juga menjadi investor. Pada September 2021 Ek menjanjikan berinvestasi 1 miliar euro dalam teknologi Eropa dan menjadi salah satu pendiri perusahaan VC Prima Materia.