telkom

KABARKONOMI.ID, BATAM – Terbuka luasnya pangsa pasar, memicu peningkatan layanan data bagi perorangan, ragam perusahaan hingga industry. Mengingat, layanan data merupakan aset paling berharga khususnya yang terlibat langsung dalam bisnis modern seperti saat ini.

Informasi dan wawasan yang terdapat dalam data merupakan kunci untuk bisnis agar tetap kompetitif, berkembang, dan menghasilkan inovasi-inovasi baru. Oleh karena itu, perusahaan perlu menyiapkan infrastruktur yang tepat untuk mengolah data tersebut, salah satunya dengan data center.

Data center atau pusat data kini menjadi sangat penting seiring berkembangnya teknologi digital dan meningkatnya kesadaran perusahaan akan pentingnya mengelola dan memanfaatkan data. Walhasil Telkom Groups kian bersemangat dalam memasuki bisnis data Center.

Indrama YM Purba, CEO NeutraDC Nxera Batam mengatakan bahwa Telkom Groups akan menampung beragam tenant dari berbagai segmen, mulai dari retail, perbankan, perusahaan-perusahaan hingga cloud provider dan industri.

“Data Center yang kita miliki ini, mampu menampung beragam segmen industri, perusahaan maupun perseoranga Kita akan menampung semua segmen, dan mengedepankan pelayanan yang prima,” ungkapnya.

Hal ini didasari pada, masuknya Indonesia merupakan salah satu negara dengan pengguna data terbesar di Asia Tenggara, dari Facebook, Tiktok, IG dan lain sebagainya. Oleh karena itu, Telkom Group harus berinisiatif untuk mengambil dampak digital ekonominya, bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Sebagaimana diketahui, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) telah memperkuat digitalisasi melalui pengembangan Data Center Ecosystem (DC Ecosystem) dengan layanan bertaraf global di NeutraDC dan neuCentrIX.

DC Ecosystem adalah layanan digital yang menyediakan akses koneksi langsung ke beberapa infrastruktur jaringan, penyedia cloud, dan ruang penyimpanan berskala besar. Dimana ekosistem data center dapat memberikan manfaat untuk mempercepat bisnis pelanggan.

Telkom Data Ekosistem (NeutraDC) adalah pusat data netral di mana banyak pemain global, ISP, dan pemain digital lainnya sudah berada di ekosistemnya. Dan data center yang terhubung dengan jaringan broadband, layanan komprehensif, serta tersebar di banyak lokasi adalah langkah TelkomGroup dalam menciptakan ekosistem digital bertaraf global.

Adapun tujuannya membantu industri dalam mengembangkan bisnis serta memastikan standar layanan konektivitas digital bagi pemain global maupun pemain domestik. (Iman Suryanto)

KABAREKONOMI.ID, Batam – Bisnis data center adalah fondasi dari transformasi digital yang sedang berlangsung. Data center menyediakan infrastruktur yang diperlukan untuk penyimpanan, pemrosesan, dan pengelolaan data dalam jumlah besar.

Dengan berbagai jenis data center seperti enterprise, colocation, managed services, dan cloud data center, sektor ini menawarkan fleksibilitas dan efisiensi yang diperlukan oleh perusahaan dalam era digital.

Pasca-tutupnya layanan data center yang ada di Singapura akibat tidak ada penambahan Data Center, membuat Indonesia khususnya Kota Batam, Provinsi Kepri dan Cikarang mengalami limpahan ‘rezeki’.

Andreuw ThAF, CEO NeutraDC menegaskan, pasca-tidak lagi menambahan layanan data center di Singapura membuat kebutuhan akan data center terus meningkat. Dan penutupan ini memberikan berkah bagi Kota Batam.

“Pasca-tidak ada layanan data dari Singapura, tentunya memberikan peluang bisnis bagi Kota Batam. Karena melimpah, sehingga dibutuhkan Data Center di Batam dan Cikarang. Di Cikarang juga dibangun, karena banyak sekali marketnya. Khususnya pusat pemerintahan dan bisnis di Jakarta,” tegasnya.

Pihaknya juga menegaskan bahwa, Kota Batam telah mengukuhkan dirinya sebagai salah satu pusat data center di Indonesia. Mengingat, Batam memiliki keunggulan geografis yang tak terbantahkan. Berdekatan dengan Singapura, salah satu hub teknologi dan finansial terkemuka di dunia, Batam menawarkan konektivitas data yang cepat dan efisien antara kedua negara.

Kedekatan ini memungkinkan transfer data yang lebih cepat dan mendukung aplikasi teknologi tinggi dengan latensi rendah, yang sangat penting dalam era digital saat ini. Infrastruktur pendukung di Batam, seperti pelabuhan, bandara, dan jaringan jalan yang baik, semakin memperkuat daya tariknya sebagai lokasi ideal untuk data center.

“Oleh karenanya, Telkom Indonesia melalui anak usahanya NeutraDC Nxera Batam pun membangun Hyperscale Data Center di Kabil Industrial Estate, Nongsa, Batam. Dan ini menjadi peluang bagi Batam,” tegasnya lagi.

Ketika disinggung mengenai system keamanannya, Andreuw ThAF menambahkan bahwa data center itu memiliki system keamanan yang berlapis-lapis. Yang ditujukan untuk melindungi informasi sensitif dan penting milik perusahaan.

“Perlindungan data ini dilakukan untuk mencegah serangan-serangan seperti akses tidak sah, kegagalan hardware dan force majeur seperti bencana alam,” tegasnya. (Iman Suryanto)

KABAREKONOMI.ID, Batam – Telkom telah meluncurkan Indibiz sebagai solusi konektivitas yang dilengkapi dengan platform dan layanan digital, guna menggarap kebutuhan para pelaku bisnis kecil dan menengah atau UKM (small and medium enterprises).

Indibiz dihadirkan menyasar UKM dengan berbagai solusi yang tersedia, seperti Indibiz Ruko, Indibiz Finance, Indibiz Education, dan Indibiz Hotel.

Selain UKM, Telkom juga fokus menggarap potensi bisnis yang ada di pemerintahan, BUMN, dan korporasi swasta yang dijalankan oleh tujuh Telkom Regional yang tersebar di seluruh Indonesia.

M. Zaidan Jauhari, General Manager Witel Riau Kepulauan (Rikep) menegaskan, penetrasi Indibiz di Kota Batam, Provinsi Kepri hingga saat ini 16 ribuan pelanggan yang tersebar i beberapa wilayah dan beragam jenis usaha.

“Saat ini sudah ada 16 ribuan pelanggan. Penetrasinya sendiri sekitar 70 persen dan terbilang cukup tinggi dengan beragam produk digital dan sebagainya,” tegasnya.

Untuk produk Indibiz yang ditawarkan pun, jelasnya, sangatlah beragam. Mulai dari HSI Bisnis Bunding Network, HSI Bisnis Bunding OCA, dan HSI Bunding Pijar Mahir.

“Pijar Mahir dapat mendukung digitalisasi ke pendidikan untuk bisa semakin digitalisasi. Dan wujud nyata mendukung UMKM, Telkom telah lama membantu pelaku UMKM untuk melek digital melalui Rumah BUMN. Disini kami rajin memberikan pelatihan kepada UMKM sehingga mereka ini bisa Go Digital,” tegasnya. (Iman)

KABAREKONOMI.ID, BATAM – Sebagai bentuk meningkatkan value demi keberlangsungan perusahaan yang kompetitif dan profitable, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk telah sukses menjalankan transformasi melalui strategi Five Bold Moves.

Dimana ini sengaja dilakukan sebagai bentuk mengimplemetasikan Fixed Mobile Convergence (FMC) guna melayani permintaan broadband berkecepatan tinggi dan dapat diandalkan.

“Bahkan TelkomGroup juga telah fokus menjalankan bisnis Business-to-Consumer (B2C) dengan melakukan prioritisasi optimasi biaya, konvergensi pelanggan, dan maksimalisasi channel seluler,” tegas Ahmad Reza, SVP Corporate Communication & Investor Relation Telkom disela-sela Ngobrol Santai SVP CCIR Bersama Media bertajuk Business update Telkom Indonesia 2024 pada Kamis (11/7/2024) sore.

Aksi ini, diharapkan dapat mengakselerasi digitalisasi di Indonesia melalui pengalaman pelanggan dan infrastruktur terbaik, dengan fokus pada pada akses yang merata, perluasan channel melalui satu aplikasi, serta layanan pelanggan.

Dan untuk menginisiasi B2B, Telkom meluncurkan Indibiz sebagai solusi konektivitas yang dilengkapi dengan platform dan layanan digital untuk menggarap kebutuhan para pelaku bisnis kecil dan menengah atau UKM (small and medium enterprises).

Pages: 1 2 3

KABAREKONOMI.ID, JAKARTA – Wakil Ketua Tim Insiden Keamanan Internet dan Infrastruktur Indonesia (Indonesia Security Incident Response Team on Internet and Infrastructure/ID-SIRTII) Muhammad Salahuddien Manggalany menilai teknologi cloud atau penyimpanan data yang disediakan perusahaan nasional sama mumpuninya dengan milik perusahaan asing.

“Secara teknis, aspek teknologinya sama. Tidak ada perbedaan sama sekali,” kata Didien panggilan akrab Manggalany kepada wartawan di Jakarta, Kamis (27/6).

Didien mengibaratkan penyedia layanan cloud sama seperti pemilik kos-kosan, yang menawarkan apakah penyewa kos-kosan cuma menyewa kamar saja, atau ada fitur-fitur tambahan seperti membersihkan kamar atau pakaiannya. Jika penyewa kamar kos mengambil layanan tambahan seperti mencuci pakaian, maka setelah dicuci, pakaiannya mau disimpan dimana diserahkan kepada penyewa.

Hal yang sama juga terjadi pada penyedia layanan cloud. Dalam layanan ini dikenal dua sistem yang ditawarkan penyedia layanan cloud, yakni managed operations atau managed services. Dalam hal managed operations, penyedia layanan cloud hanya menyediakan infrastruktur an sich, berbeda dengan pola managed services di mana penyedia layanan cloud mengelola secara rutin data termasuk back up data dari penyewa.

Didien melihat akar permasalahan terjadinya serangan ransomware karena pelaksanaan perawatan data termasuk backup data diserahkan ke tim PDNS dan masing-masing tenant dari Kementerian/Lembaga dan pemerintah daerah.

“Jadi kalau aneka fitur dan fasilitas backup tadi tidak diaktifkan atau tidak dikonfigurasi dengan benar, ya terjadilah insiden seperti sekarang ini. Karena kontrak ke vendor cloud dan jaringan hanya untuk sewa barang (infrastruktur) saja, tidak termasuk pengelolaan operasionalnya. Alias semua pengelolaan dilakukan sendiri oleh tim PDNS dan tenant. Vendor hanya jadi engineer panggilan technical support saja,” kata Didien.

Akibatnya, walaupun sudah menerapkan teknologi Cloud yang mumpuni, tetapi implementasinya tidak maksimal. Buktinya, tidak ada redundansi, atau kalaupun ada sepertinya tidak pernah diuji apakah kemampuan fail over, roll back dan recovery benar dapat terjadi ketika production system terganggu.

Tidak ada SOP mitigasi yang valid sesuai standar best practices.  Artinya, sebelum kejadian, selama ini, tidak ada backup yang memadai yang dilakukan oleh para tenant PDNS atau ada backup tetapi tidak berfungsi maksimal. (***)

KABAREKONOMI.ID, JAKARTA – Server Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengalami serangan siber Ransomware sejak Kamis (20/6/2024), sehingga down dan mengganggu layanan publik di berbagai instansi yang terjadi hingga kini.

Menanggapi hal ini, Guru Besar bidang Information Teknologi (IT) Prof Marsudi Wahyudi Kisworo mengatakan bahwa di dunia keamanan komputer tidak ada sistem yang dijamin keamanannya. Namun ia mengingatkan pentingnya security awareness culture.

“Dalam dunia keamanan komputer, di dunia ini tidak ada sistem yang dijamin pasti aman, yang ada adalah sistem yang sudah diretas dan sistem yang belum diretas. Di negara-negara maju pun konon setiap 3-5 detik terjadi percobaan peretasan,” ujar Prof Marsudi dalam keterangannya, Rabu (26/6/2024).

Hal itu, lanjutnya, sama saja dengan sebuah rumah. Secanggih apapun pengamanan rumah, tidak ada yang mau menjamin bahwa rumah seseorang tidak akan kemalingan, kerampokan, atau kejatuhan meteor.

“Makanya dalam keamanan, yang paling penting adalah security awareness culture alias budaya berhati-hati,” ungkapnya.

Selain itu, Guru Besar pertama di bidang IT di Indonesia ini menegaskan bahwa di jagat pengamanan komputer, harus selalu mematuhi tata kelola keamanan (security governance) yang baik.

Pages: 1 2