KABAREKONOMI.ID – Pasar kripto terpantau terkoreksi pada perdagangan Kamis (3/11/2022), setelah bank sentral Amerika Serikat (AS) kembali menaikkan suku bunga acuannya pada dini hari tadi waktu Indonesia.
Melansir data dari CoinMarketCap pada pukul 09:30 WIB, Bitcoin melemah 0,85% ke posisi harga US$ 20,314,23/koin atau setara dengan Rp 318.222.413/koin (asumsi kurs Rp 15.665/US$). Sedangkan untuk Ethereum merosot 2,23% ke posisi US$ 1.547,08/koin atau Rp 24.235.008/koin.
Berikut pergerakan 7 kripto utama non-stablecoin pada hari ini.
Cryptocurrency | Dalam Dolar AS | Dalam Rupiah | Perubahan Harian (%) | Perubahan 7 Hari (%) | Kapitalisasi Pasar (US$ Miliar) |
Bitcoin (BTC) | 20.314,23 | 318.222.413 | -0,85% | -2,20% | 389,75 |
Ethereum (ETH) | 1.547,08 | 24.235.008 | -2,23% | -1,25% | 188,87 |
BNB | 322,24 | 5.047.890 | -0,56% | 11,19% | 51,32 |
XRP | 0,4541 | 7.113 | -1,16% | -3,52% | 22,76 |
Dogecoin (DOGE) | 0,1316 | 2.062 | -4,23% | 75,72% | 17,54 |
Cardano (ADA) | 0,3932 | 6.159 | -1,05% | -3,30% | 13,45 |
Solana (SOL) | 31,47 | 492.978 | -1,62% | 0,51% | 11,22 |
Sumber: CoinMarketCap
Bitcoin kembali bertahan di level psikologis US$ 20.000 hingga hari ini, di tengah melemahnya pasar kripto setelah bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) kembali menaikkan suku bunga acuannya pada dini hari tadi waktu Indonesia.
The Fed kembali menaikkan suku bunga acuannya sebesar 75 basis poin (bp) menjadi 3,7%%-4%, sesuai dengan prediksi pasar sebelumnya.
Secara kumulatif, The Fed telah menaikkan suku bunga acuan sebesar 375 bp sepanjang tahun ini dimulai sejak Maret lalu.
Keputusan The Fed tersebut terjadi setelah rilis data pekerjaan yang kuat, dengan data penggajian swasta yang lebih baik dari perkiraan untuk Oktober lalu, mencerminkan pasar tenaga kerja yang tangguh.
Laporan JOLTS menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja AS masih tangguh meskipun The Fed secara agresif mengetatkan kebijakan moneter.
The Fed boleh saja masih agresif di November tahun ini. Namun, ada ekspektasi bahwa The Fed akan mulai melunak.
Selain kenaikan 75 bp yang sudah diperkirakan oleh pelaku pasar, press rilis The Fed juga mensinyalkan mulai menaikkan suku bunga acuan dengan magnitude yang lebih kecil ke depannya.
“Peningkatan berkelanjutan dalam kisaran target akan sesuai,” kata The Fed pada akhir pertemuan kebijakan dua hari terakhirnya.
“Dalam menentukan laju kenaikan di masa depan dalam kisaran target, Komite (Pasar Terbuka Federal) akan mempertimbangkan pengetatan kumulatif kebijakan moneter, kelambatan di mana kebijakan moneter mempengaruhi aktivitas ekonomi. dan inflasi, dan perkembangan ekonomi dan keuangan,” tambahnya.
Kalimat tersebutlah yang ditangkap oleh para pelaku pasar sebagai clue atau petunjuk bahwa The Fed akan mulai melunak.
Komentar dari para kolega The Fed dan Ketua The Fed, Jerome Powell akan memainkan peran kunci penentu arah pergerakan saham global dalam beberapa bulan ke depan.
“Kelanjutan reli akhir tahun bergantung pada Fed yang menyampaikan narasi pivot,” kata Emmanuel Cau, analis dari Barclays.
“Peak hawkishness mungkin memicu lebih banyak FOMO, tetapi jangan disamakan dengan dovish, karena bank sentral terus berjalan di garis yang bagus. Pemangkasan suku bunga telah menjadi prasyarat bagi ekuitas untuk memulai reli baru di masa lalu – tetapi kita belum sampai di sana.” Pungkasnya.
Pasar kripto sebagian besar telah menanggapi perputaran moneter The Fed dan peristiwa makroekonomi lainnya. Layaknya aset berisiko lainnya, kripto naik jika ada berita yang menggembirakan dan turun ketika investor cenderung pesimis.
Di lain sisi, menurut analis dari CoinDesk, Glenn Williams, mencatat bahwa musim dingin kripto telah memberi kesempatan bagi investor penganut bullish untuk mengakumulasi Bitcoin dengan basis biaya yang menguntungkan.
“Investor kripto yang lebih besar terus mengeksplorasi peluang ini,” tulis Williams, dilansir dari CoinDesk.
“Namun, apakah manajer aset memilih titik harga yang tepat untuk melakukan long akan dimainkan selama 12 bulan ke depan, tetapi mereka tampaknya berada di depan kurva,” tambah Williams.