KABAREKONOMI.ID, Jakarta – Dunia gempar ketika melihat foto-foto jasad warga sipil bergelimpangan di Ukraina, diduga dibunuh pasukan Rusia. Sejumlah pihak lantas mendesak Presiden Vladimir Putin diadili di pengadilan internasional.
Desakan itu salah satunya datang dari Presiden Amerika Serikat, Joe Biden. Menurutnya, kekejian Rusia di sejumlah kota di Ukraina, termasuk Bucha, itu sangat biadab.
Sepakat dengan Biden, sejumlah organisasi internasional lainnya juga menyerukan agar Putin diadili di Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).
Lantas, apa itu kejahatan perang? Bagaimana proses peradilan di ICC? Mungkinkah Putin dituntut?
Apa itu kejahatan perang?
Menurut dokumen ICC, kejahatan perang merupakan pelanggaran dari Konvensi Jenewa dalam konteks konflik bersenjata.
Beberapa tindakan yang termasuk dalam kejahatan perang adalah pembunuhan, mutilasi, penyanderaan, penyerangan warga sipil secara sengaja.
Kejahatan perang juga mencakup penyerangan secara sengaja ke gedung agama, edukasi, seni, sains, monumen sejarah, dan rumah sakit.
Tak hanya itu, kekerasan seksual, perbudakan seksual, hingga merekrut anak di bawah 15 tahun ke angkatan bersenjata juga termasuk dalam kejahatan perang.
Sebagaimana dilansir CNN, bukti kejahatan perang bisa didapatkan dari testimoni, gambaran satelit, dan berbagai sumber lain.
Apa itu ICC?
ICC bertugas untuk membuat pemimpin negara yang biasanya memiliki impunitas bisa diadili. Mereka juga dapat mengadili orang-orang di sekitar pemimpin yang dianggap terlibat.
Berdasarkan keterangan di situs resminya, ICC pertama kali dibangun untuk mencegah kejahatan terulang kembali.
Kejahatan yang dapat diadili di ICC ialah genosida, kejahatan perang, kejahatan kemanusiaan, dan kejahatan agresi.
ICC beranggotakan sekitar 100 negara dan menggunakan enam bahasa resmi, yakni Inggris, Prancis, Arab, China, Rusia, dan Spanyol.
ICC bertugas untuk membuat pemimpin negara yang biasanya memiliki impunitas bisa diadili. Mereka juga dapat mengadili orang-orang di sekitar pemimpin yang dianggap terlibat.
Berdasarkan keterangan di situs resminya, ICC pertama kali dibangun untuk mencegah kejahatan terulang kembali.
Kejahatan yang dapat diadili di ICC ialah genosida, kejahatan perang, kejahatan kemanusiaan, dan kejahatan agresi.
ICC beranggotakan sekitar 100 negara dan menggunakan enam bahasa resmi, yakni Inggris, Prancis, Arab, China, Rusia, dan Spanyol.
Siapa yang bisa diadili di ICC?
ICC mengadili individu, bukan suatu negara, dan berfokus pada yang paling bertanggung jawab.
Ukraina sendiri bukan anggota ICC, tapi mereka sudah menyetujui tim dari pengadilan itu untuk melakukan tugasnya di wilayah negaranya.
Dengan demikian, secara teori Putin bisa diadili karena sempat memerintahkan kejahatan perang di Crimea.
Namun, ICC tidak mengadili secara in absentia. Artinya, Putin harus hadir langsung di pengadilan, baik itu dengan cara diserahkan Rusia secara sukarela atau ditangkap ketika berada di luar negeri, tapi kemungkinannya kecil.
Bagaimana peradilan ICC dilakukan?
Proses peradilan ICC dapat dilakukan dengan dua cara, salah satunya langsung oleh pemerintah satu negara.
Selain itu, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa juga dapat merujuk satu kasus untuk diselidiki lebih lanjut.
Meski demikian, pergerakan melalui DK PBB dianggap mustahil karena Rusia merupakan anggota tetap. Mereka memiliki hak veto di dalam DK PBB.
(catur/CNN)