Tetap Tumbuh
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki bersama Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono. Menteri Teten ingin UMKM ikut terlibat dalam memanfaatkan potensi ikan hias air tawar kedepannya. Apa lagi pangsa pasar sektor ini diprediksi mencapai USD 8,6 miliar di 2028.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, ekonomi dunia diperkirakan menuju penurunan pada tahun depan.
Namun Indonesia diperkirakan relatif mampu tumbuh stabil antara lain karena sumbangan dari sektor konsumsi, dimana UMKM termasuk UMKM ikan hias air tawar yang memberikan kontribusi cukup besar dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia.
“Karena itu, semua pihak harus memperkuat UMKM, saya berdiskusi dengan Kang Teten, bagaimana kita bisa membuat Kawasan Ekonomi Khusus berbasis UMKM yang sangat luas dan besar potensinya, dan pemerintah hadir mempersiapkan dan memfasilitasi UMKM termasuk UMKM ikan hias air tawar ini,” kata Menteri Trenggono.
Menurut Menteri Trenggono, ekspor ikan hias air tawar Indonesia saat ini cukup besar yatu mencapai 34,5 juta dolar AS pada 2021 atau tumbuh 6 persen dibanding tahun sebelumnya.
Meski demikian, UMKM ikan hias air tawar Indonesia masih banyak yang harus dibenahi, untuk menjadi eksportir ikan hias yang diperhitungkan di dunia.
“Kita harus belajar dari Jepang ada yang memiliki ikan koi sebagai champion baik dari bentuk maupun warnanya, juga Thailand yang konon ikan cupangnya lebih bagus dari Indonesia. Kita juga harus punya champion, misalnya ikan arwana kita jadikan champion ikan hias dari Indonesia, karena kita punya keunggulan bisa mengembangkan spesies ikan dari seluruh dunia,” kata Menteri Trenggono.
Menteri Trenggono juga berharap, platfrom Kalikan.id bisa menjadi platform digital ekonomi yang mampu mengayomi dan menjadi hub bagi UMKM ikan hias air tawar seluruh Indonesia.
Terinspirasi Ekonomi Biru
CEO Kalikan.id Dian Rachmawan dalam laporannya mengatakan, Indonesia dikaruniai kekayaan ikan hias air tawar yang luar biasa, karena itu potensi ini harus digarap seoptimal mungkin.
“Digelarnya Kalikan Expo ini terinspirasi dari konsep ekonomi biru yang biasanya domainnya di ikan konsumsi atau air laut, namun diperluas di air tawar, mengingat potensinya yang sangat besar,” ucap Dian.
Dua tahun selama pandemi membuat ada kebiasaan baru dimana banyak rumah tangga yang memelihara ikan hias. “Jadi salah besar bila ada anggapan industri ikan hias adalah kecil. Faktanya industri akuarium sedang booming. Jika di Amerika Serikat, satu dari 9 rumah memiliki akuarium, di Indonesia diperkirakan ada 8 juta rumah memelihara ikan hias, yang menjadikannya sebagai industri UMKM yang cukup besar,” kata Dian.
Apalagi, ekonomi ikan hias adalah ekonomi kerakyatan, dimana turunannya cukup banyak, misalnya UMKM pakan ulat, pelet jangkrik aquaspace, maupun tanaman hias akuarium. Dian menambahkan, platfrom Kalikan.id juga akan menjadi rumah digital bagi UMKM ikan hias air tawar yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Kami menyediakan platfrom dari hulu sampai hilir untuk UMKM ikan hias air tawar, mulai dari pembibitan sampai bisa melakukan ekspor ke mancanegara,” kata Dian.
(**)