KABAREKONOMI.ID, Batam – Pasca-keluarnya data kualitas udara Batam yang menunjukkan angka tidak sehat dan menunjukkan nilai Index Standar Pencemar Udara (ISPU) mencapai 101 pasa 24 Juli 2022 lalu, mendapatkan respon dari berbagai pihak.
Direktur Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK, Luckmi Purwandari, menjelaskan bahwa kualitas udara Batam masuk kategori sedang sesuai grafik Stasiun KLHK di Batam. Dimana data ini dikumpulkan sepanjang 2020 hingga 2022.
“Untuk saat ini, masih tergolong aman. Meski ada beberapa momen kualitas udara di Batam masuk kategori tidak sehat,” jelasnya disela-sela wawancara secara daring bersama awak media pada Kamis (28/7/2022).
Berdasarkan data yang dimilikinya, Kualitas udara Batam masuk kategori sedang atau di ambang batas sehat dan tidak sehat dalam tiga tahun terakhir.
Dan kondisi ini, tambahnya, disebabkan oleh beberapa faktor. Antara lain adanya adanya pembuangan emisi yang berlebih di udara sehingga, saat dilakukan pengecekan dengan Air Quality Monitoring Sistem (AQMS) tercatat tidak sehat.
Selain itu, adanya pembakaran sampah dalam jumlah banyak, hingga pembuangan emisi kendaraan yang tinggi juga menjadi salah satu penyebabnya.
“Oleh karenanya, kami mengimbau kepada Pemerintah Daerah harus memiliki kebijakan yang jelas,” terangnya.
Sebagaimana diketahui, kadar udara dikatakan sehat jika ISPU di bawah 100. Kemudian, 100 hingga 299 dalam kategori tidak sehat, 200-299, kategori sangat tidak sehat dan di atas 300 kategori berbahaya.
Sebelumnya diberitakan, data Kementerian Lingkungan Hidup melaporkan penurunan kualitas udara di Kota Batam pada 24 Juli 2022. Konsentrasi PM 2,5 terpantau masuk level kritis pada periode waktu tersebut.
Data Index Standar Pencemar Udara (IPSU) itu dirilis Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian LHK. Data dirangkum pada pukul 16.00.
Dari 39 stasiun, Stasiun KLHK Batam satu-satunya yang memantau nilai ISPU Batam mencapai 101 dan berkategori tidak sehat.
Namun Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Batam Heman Rozie mengungkapkan kualitas udara di Kota Batam terpantau tergolong sehat berdasarkan Indeks Standar Pencemaran Udara (IPSU) yang dipantau pemerintah kota setempat per 27 Juli 2022.
Dia bilang kondisi udara yang tidak sehat berdasarkan data Kementerian karenanya adanya pembakaran sampah didekat alat Air Quality Monitoring System (AQMS) yang berada di Mako Satpol-PP Tanjunguncang.
AQMS adalah untuk melihat perkembangan Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) dan Kualitas Udara Perkotaan.
“Masih sehat kok. Infonya waktu itu dijadwal alat AQMS kita ada yang bakar sampah jadi asapnya terdeteksi alat. Tapi bukan berarti Kota Batam, karena setelah itu normal lagi. Ada yang goro sampahnya dibakar,” katanya saat dihubungi, Rabu 27 Juli 2022. (ilm)