KABAREKONOMI.ID – Harga obligasi pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN) ditutup bervariasi pada perdagangan Senin (31/10/2022), di mana investor cenderung wait and see jelang keputusan suku bunga terbaru bank sentral Amerika Serikat (AS) pada pekan ini.
Sikap investor cenderung beragam, di mana mereka ada yang melepas SBN bertenor 5 dan 30 tahun, ada juga yang memburu SBN tenor 20 tahun, dan menahan SBN tenor 10 dan 15 tahun.
Melansir data dari Refinitiv, yield SBN tenor 5 tahun naik 1,5 basis poin (bp) ke posisi 7,12%, sedangkan yield SBN tenor 30 tahun naik 1,1 bp menjadi 7,54%.
Sementara untuk yield SBN bertenor 20 tahun turun 2,1 bp menjadi 7,588% pada perdagangan hari ini.
Adapun untuk yield SBN berjatuh tempo 10 tahun yang merupakan SBN acuan (benchmark) negara dan SBN tenor 15 tahun stagnan masing-masing di posisi 7,527% dan 7,539%.
Yield berlawanan arah dari harga, sehingga naiknya yield menunjukkan harga obligasi yang sedang melemah, demikian juga sebaliknya. Satuan penghitungan basis poin setara dengan 1/100 dari 1%.
Sementara itu dari Amerika Serikat (AS), yield obligasi pemerintah (US Treasury) kembali naik pada pagi hari ini waktu AS, di tengah prediksi pasar bahwa bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) masih akan bersikap hawkish.
Dilansir dari CNBC International, yield Treasury berjangka pendek yakni tenor 2 tahun menanjak 6 bp menjadi 4,482%. Sedangkan untuk yield Treasury benchmark tenor 10 tahun juga naik 4,8 bp menjadi 4,058%.
Acuan inflasi yang disukai oleh The Fed, yakni indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (personal consumption expenditure/PCE) menunjukkan inflasi tetap kuat pada September lalu, tetapi sebagian besar masih dalam ekspektasi.
Indeks PCE, tidak termasuk makanan dan energi, meningkat sebesar 0,5% dari Agustus lalu, dan sebesar 5,1% selama 12 bulan terakhir. Kenaikan bulanan sejalan dengan perkiraan pasar dalam survei Dow Jones, sedangkan kenaikan tahunan sedikit di bawah perkiraan 5,2%.
Pasar global bakal menanti pengumuman kebijakan suku bunga The Fed. Berdasarkan perangkat CME FedWatch, pelaku pasar memperkirakan The Fed akan kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin (bp) di November 2022, dengan probabilitas 82,2%.
Asal tahu saja, The Fed sudah menaikkan suku bunga acuan sejak Maret 2022 hingga September 2022 sebesar 300 bp. Suku bunga dikerek naik dari 0,25% menjadi 3,25%.
Apabila The Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 bp lagi maka suku bunga acuan akan berada di 4% untuk bulan November 2022.