Sejumlah proyek migas yang pernah dikerjakan oleh PGN Solution antara lain Offtake Station Tambak Lorok, pembangunan jargas rumah tangga di Kabupaten Wajo dan Kabupaten Banggai, Penggantian Pipa Minyak WK Rokan, Pipanisasi Minyak Pengapon – Boyolali serta pengembangan infrastruktur gas bumi Kawasan Industri Kendal (KIK) – Mangkang dan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang.
Dengan ditandatanganinya MoU, telah menjadi lampu hijau dimulainya rangkaian kegiatan sinergis antara PGN Solution dan LEMIGAS selama 3 tahun ke depan, dalam rangka meningkatkan keunggulan untuk menjawab kebutuhan energi masyarakat dengan mengutamakan kecakapan dan keselamatan kerja.
Dari aspek keselamatan kerja, PGN Solution merupakan perusahaan yang bergerak di bidang EPC, O&M dan Supply Chain dengan sebaran area kerja yang luas sehingga memiliki risiko pekerjaan yang tinggi.

Maka dari itu, bagi PGN Solution, penerapan HSSE merupakan kunci keberlanjutan bisnis Perusahaan yang perlu dijadikan perhatian khusus.
PGASOL berkomitmen untuk implementasi aspek HSSE secara menyeluruh di lingkungan kerja PGAS Sol dengan melakukan penerapan Sistem Manajemen Integrasi ISO 45001:2018, ISO 14001, dan SMK3 PP 50/2012. Selama menjalankan pekerjaan, PGASOL mencapai 14.381.170 jam kerja aman.
“Selanjutnya, PGASOL menyediakan sumber daya yang kompeten, meningkatkan kompetensi melalui pelatihan dan sertifikasi, menyediakan peralatan yang layak dan sebagainya. Selain itu, PGASOL selaku kontraktor juga selalu memenuhi program dan prosedur HSSE yang ditentukan oleh client. Untuk memastikan HSSE program tersebut dilakukan, Divisi K3PL dan Pengamanan PGASOL melakukan monitoring dan audit secara periodik. Manajemen juga meninjau pekerjaan dan implementasi HSSE dilakukan secara rutin,” jelas Direktur Utama PGASOL Sabaruddin.(***)