KABAREKONOMI.ID, LINGGA – Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Provinsi Kepulauan Riau berkomitmen bersama Bank Indonesia dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) guna mengendalikan stabilitasi pangan daerah.
Hal tersebut diwujudkan melalui sejumlah upaya yang telah dilakukan bersama. Diantaranya melalui optimalisasi pasar murah untuk stabilisasi harga bahan kebutuhan pokok, pemberian sarana dan prasarana pertanian untuk meningkatkan produktivitas kepada BUMDes, Poktan, Pondok Pesantren, dan Koperasi Tani, Penguatan ketersediaan bahan pangan melalui Kerjasama Antar Daerah baik intra Kepri maupun dengan provinsi lain; dan Pemberian bibit cabai kepada Kelompok Tani Wanita di seluruh Kota/Kabupaten di Kepulauan Riau.
Selain itu, sinergi tersebut juga dilakukan dalam bentuk penguatan infrastruktur TIK melalui pengembangan aplikasi pendukung pengendalian inflasi pangan; Penguatan koordinasi dan komunikasi melalui penyelenggaraan capacity building TPID secara triwulanan; dan Fasilitasi distribusi pangan melalui subsidi ongkos angkut.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Riau, Suryono, menyampaikan bahwa sinergi dan inovasi bersama antaranggota TPID Provinsi, Kabupaten atau Kota menjadi kunci utama dalam menjaga stabilitas harga dan ketahanan pangan daerah, menjaga daya beli masyarakat dan mendukung pemulihan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau.
“Sejalan dengan Bank Indonesia, Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad, turut menyatakan komitmen pemerintah daerah melalui pencanangan Program KEPRI BERSAHABAT (BERkolaborasi dalam StAbilisasi Harga dan pAsokan Bahan pangan AnTardaerah), sebagai tema utama GNPIP Provinsi Kepulauan Riau,” tegas Suryono.
Program ini, tambahnya, merupakan komitmen sinergi pemerintah daerah dan stakeholder dalam berkolaborasi mengendalikan inflasi di daerah.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Kepri Ansar Ahmad menyatakan bahwa pelaksanaan pengendalian inflasi akan menjadi fokus agenda pemerintah daerah dalam mendukung ketahanan pangan dan penguatan pemulihan ekonomi daerah.
Dalam waktu dekat, Ansar menyatakan sejumlah langkah nyata akan dilakukan termasuk melaksanakan kegiatan operasi pasar murah, subsidi ongkos angkut komoditas pangan, dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk menjaga daya beli masyarakat.
“Pemerintah Kabupaten dan Kota se-Kepulauan Riau turut menunjukkan komitmen dalam pengendalian inflasi,” tegasnya.
Komitmen Kabupaten Lingga dalam mengendalikan inflasi khususnya menjaga ketahanan pangan tercermin dari partisipasi Kabupaten Lingga pada program “Panen Nusantara”.
Melalui GNPIP yang berkelanjutan, Bupati Lingga, M. Nizar, berharap kesejahteraan masyarakat dapat terjaga seiring dengan dampak inflasi yang termitigasi.
Sementara itu, Walikota Tanjungpinang juga menyampaikan dukungan penuh dalam mengendalikan inflasi melalui peningkatan produktivitas pertanian, optimalisasi operasi pasar murah, akselerasi Kerja Sama Antar Daerah, dan peningkatan koordinasi dan kapabilitas TPID.
Sinergi dan inovasi menjadi kunci untuk menjaga ketahanan pangan daerah, yang dapat diwujudkan melalui semangat kolaborasi dalam menjaga stabilitas harga dan pasokan bahan pangan demi ketahanan pangan daerah, menjaga daya beli serta memperkuat pemulihan ekonomi daerah yang berkelanjutan.
Momentum GNPIP Kepulauan Riau juga menjadi penutup Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2023 Kepulauan Riau yang ditandai dengan diresmikannya Singkep, Kabupaten Lingga sebagai Kampung Cinta Bangga Paham Rupiah.
Hal ini menunjukkan komitmen Bank Indonesia dan pemerintah daerah untuk meningkatkan literasi masyarakat dalam mengenal Rupiah, tidak hanya terbatas di kota besar. (***)