KABAREKONOMI.ID, BATAM – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) rutin melakukan sosialisasi bagi masyarakat sejak usia dini, khususnya melalui program Simpanan Pelajar yang disediakan untuk siswa SD sampai SMA.
Pada Triwulan II 2022, jumlah rekening Simpanan Pelajar di Kepri mencapai 243.724 rekening dengan nominal hampir mencapai Rp 47 miliar.
Meski begitu, terdapat penurunan antara Triwulan I dengan Triwulan II tahun 2022, yang mana di Triwulan I 2022 jumlah rekening mencapai 245.121 rekening dengan nominal Rp 50,5 miliar.
Adapun penurunan Simpanan Pelajar sebanyak 1.397 rekening, atau sebesar 0,57 persen. Sementara, nominalnya menurun sebanyak Rp 4,19 miliar, atau sebesar 8,29 persen.
“Ada penurunan tapi tidak terlalu signifikan, karena mungkin Triwulan II ini kan tahun ajaran baru,” ujar Kepala Perwakilan OJK Kepri, Rony Ukurta Barus, Selasa (18/10/2022).
Mendorong peningkatan Simpanan Pelajar, pemerintah daerah telah mengirim surat ke sekolah-sekolah agar dapat bekerjasama dengan bank, sehingga targetnya setiap pelajar dapat memiliki setidaknya satu rekening.
Dengan kerjasama tersebut, bank dapat menurunkan mobil kas kelilingnya untuk melayani Simpanan Pelajar di sekolah-sekolah. Hal ini dinilai efektif karena sebagian pelajar lebih nyaman mengakses tabungan langsung di sekolah dibanding di bank.
“Selain itu, kami secara rutin juga melakukan sosialisasi kepada pelajar yang sudah cukup umur atau mahasiswa terkait investasi,” tambah Kepala Sub Bagian Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Kepri, Roy Aditia Perangin Angin.
Melalui sosialisasi, pihaknya memberikan edukasi perihal cara membedakan investasi yang legal dan ilegal, serta bagaimana memilih investasi yang cocok bagi pemula.
“Kami intens masuk ke kampus-kampus dan memaparkan jenis-jenis investasi. Dan ada juga galeri investasi di kampus-kampus,” jelas Roy.(*)