“Kita menerima Pelebaran jalan, tapi yang kami pertanyakan apa alasannya di tempat kami ada penambahan sampai 150 meter, kami tanya alasannya penambahan katanya mau dibuat pejalan kaki dan jalan sepeda,” ujarnya.
Masih Ketua RW 016, selain masalah pelebaran jalan, banjir juga dialami warganya selama 6 bulan terakhir belakangan.
“Sekarang warga Tembesi Tower memang lagi diuji, kita tahu bahwa banjir itu setiap kali sering terjadi. Diduga banjir itu datang akibat dari dampak pembangunan PT sebelah, ini tentu saja keluhan yang dirasakan warga sebab saat hujan turun membuat warga tidak nyaman dan tidur tidak nyenyak,” ujar Fahrudin.
Dirinya sebagai Ketua RW turut prihatin akan apa yang dirasakan warganya, berbagai upaya telah dilakukan untuk mengurangi keresahan warga.
“Upaya yang kami lakukan, sementara kita carikan tempat yang lebih tinggi, karena menghindari kalu sewaktu-waktu hujan. Upaya ke pemerintah sudah ke pemerintahan, ke kecamatan, ke DLH, tentu saja kita ke kelurahan dan camat juga, dan sampai saat ini dampak banjir masih dirasakan, harapan kita, pemerintah tidak tutup mata,” tuturnya.
Selain permasalahan keselamatan, masalah kesehatan juga sekarang menjadi momok menakutkan, pasalnya banyak warga yang mengeluh mudah sakit akibat cuaca dan kondisi rumahnya yang sering banjir.
Kasatpol PP : Sudah Sesuai RDTR
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP), Imam Tohari ikut melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) bersama DPRD Kota Batam ke Permukian Warga di Tembesi Tower, Kota Batam, Provinsi Kepri, Selasa (14/5/2024).
Sidak ini sebagai tindak lanjut RDP beberapa waktu lalu yang belum bisa diterima warga Tembesi Tower. Satu di antaranya Pelebaran jalan hingga Row 120.
“Salah satu titik row Jalan yang akan dilebarkan sesuai dengan RDTR (Rencana Detail Tata Ruang). Diambil dari antar PL (Penetapan Lahan). Itu yang perlu dijelaskan oleh pemerintah,” kata Imam.
Menurutnya lahan tersebut merupakan hak dari pemerintah. Dan semestinya masyarakat harus bisa menerimanya.