Home » Startup Pawlyclinic Ekspansi ke RI

Startup Pawlyclinic Ekspansi ke RI

by catur

KABAREKONOMI.ID, Jakarta — Startup telemedicine hewan peliharaan Pawlyclinic mengumumkan langkah ekspansi mereka ke Indonesia dengan tujuan membuat perawatan hewan agar lebih mudah diakses.

Co-Founder dan Chief Executive Officer Pawlyclinic Tong Junyong mengatakan langkah ekspansi tersebut untuk memberikan pemilik hewan peliharaan akses sesuai permintaan ke perawatan hewan, sebab pandemi Covid-19 disebutnya telah berkontribusi pada peningkatan yang signifikan dalam jumlah adopsi hewan peliharaan di Indonesia.

“Hal ini karena banyak yang merasakan dampak positif dari hewan selama mereka tinggal di rumah. Faktanya, kepemilikan hewan peliharaan tumbuh hingga 20 persen setiap tahunnya, dengan pulai Jawa yang menguasai sebesar 60 persen dari keseluruhan pasar,” ujarnya lewat rilisnya, Rabu (3/8/2022).

Dia melanjutkan, Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki populasi hewan peliharaan terbesar di Asia Tenggara. Namun, pengeluaran perawatan hewan peliharaannya per kapita termasuk yang paling rendah, yang mana menunjukkan kurangnya penetrasi yang signifikan dan potensi pertumbuhan yang besar.

Kendati demikian, sebagai salah satu ekonomi internet yang tumbuh paling cepat di kawasan ini dan berdasarkan tanggapan positif awal dari para pemilik hewan peliharaan lokal, perusahaan tersebut meyakini bahwa populasi pemuda-pemudi dan pemahaman digital di negara ini akan menyambut kenyamanan telemedicine untuk hewan peliharaan mereka.

Tong melanjutkan, meskipun Pawlyclinic tidak bertujuan untuk menggantikan perawatan fisik di klinik, tetapi platform ini melengkapi klinik fisik dengan menyediakan akses sesuai permintaan ke perawatan hewan untuk hewan peliharaan dengan kondisi non-darurat seperti hewan peliharaan yang sedang menjalani perawatan paliatif jangka panjang atau yang mengalami kekurangan nutrisi, kekhawatiran kesehatan, atau perubahan perilaku.

Dia optimistis, kenyamanan seperti ini tentunya akan mendorong para pemilik hewan peliharaan untuk mempraktikkan perawatan kesehatan hewan peliharaan preventif dengan meningkatkan frekuensi pemeriksaan umum untuk hewan peliharaan mereka, meningkatkan peluang mereka untuk bertahan hidup ketika penyakit pada hewan peliharaan mereka didiagnosis sejak dini, yang seringkali tanpa gejala.

“Setiap konsultasi berkisar mulai dari Rp100.000 per konsultasi, tergantung pada tarif yang ditetapkan oleh masing-masing dokter hewan. Jika perawatan di klinik diperlukan, Pawlyclinic memberikan dukungan rujukan dalam aplikasi, mengimbangi biaya konsultasi jarak jauh dari total tagihan di klinik jika kunjungan terjadi dalam kurun waktu 48 jam dari kontak virtual awal,” katanya.

Co-Founder dan Chief Veterinary Officer yang juga memimpin Spring Veterinary Care, praktik dokter hewan afiliasi Pawlyclinic Rachel Tong melanjutkan, hal ini memungkinkan para pemilik hewan peliharaan menghindari pembayaran biaya dua kali untuk layanan yang sama.

“Kami bertujuan untuk memberikan layanan terbaik di kelasnya untuk hewan peliharaan dan pemiliknya, kami juga ingin mengingatkan masyarakat bahwa telemedicine tidak cocok untuk keadaan darurat. Ini termasuk kasus yang lebih serius yang melibatkan kehilangan kesadaran, luka berdarah besar, kesulitan bernapas, kecelakaan kendaraan, dan jatuh dari ketinggian,” katanya.

Dia melanjutkan, keadaan darurat tersebut memerlukan konsultasi secara langsung dengan dokter hewan. Meskipun demikian, platform kami bertujuan untuk terus memperjuangkan kualitas hidup semua hewan peliharaan di seluruh wilayah dengan menyediakan akses harian yang nyaman ke ekosistem tepercaya dari dokter hewan yang berkualitas.

Selain menguntungkan para pemilik hewan peliharaan, platform ini membantu praktik dokter hewan di Pawlyclinic dengan pendaftaran dan penjadwalan konsultasi yang mudah, baik di platform atau secara langsung.

Dia menjelaskan, setelah terdaftar, dokter hewan atau klinik dokter hewan pihak ketiga dapat mempraktikkan telemedicine menggunakan rangkaian alat lengkap yang tersedia di platform.

“Langkah ini menghilangkan proses administrasi, merampingkan sumber daya, dan membantu mitra dokter hewan mendigitalkan layanan mereka dengan cara yang mudah karena mereka sekarang dapat memberikan saran kepada para pemilik hewan peliharaan kapan saja dan dari mana saja,” katanya.

(catur/Bisnis)

Baca Juga