KABAREKONOMI.ID – Inflasi Korea Selatan sepanjang Oktober 2022 tercatat sebesar 5,7% secara tahunan (year-on-year/yoy), di atas ekspektasi para ekonom sebesar 5,6%.
Mengutip data dari Statistics Korea yang dirilis Rabu (2/11/2022), inflasi itu naik dari realisasi bulan sebelumnya sebesar 5,6% yoy.
“Ini sejalan dengan pandangan kami bahwa inflasi telah melewati puncaknya, dan saya pikir Bank of Korea akan lebih memperhatikan kondisi pasar kredit dan prospek kebijakan AS,” kata Park Sang-hyun, ekonom di HI Investment & Securities, dikutip Reuters.
Bank sentral negara itu, yang telah menaikkan suku bunga kebijakan dengan gabungan 250 basis poin sejak pertengahan tahun lalu dari rekor terendah 0,5%, akan bertemu pada 24 November untuk menetapkan suku bunga.
Baik Kementerian Keuangan maupun Bank Sentral Korea Selatan menyatakan inflasi akan tetap tinggi untuk beberapa waktu ke depan.
Bank of Korea mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan setelah pertemuan internal para pejabat bahwa mereka memperkirakan inflasi akan tetap pada level 5% hingga kuartal pertama tahun depan, meskipun tingkat ketidakpastiannya tinggi.
Adapun, secara bulanan (month-to-month/mtm), inflasi Korea Selatan pada Oktober sebesar 0,3%, menyamai catatan sebulan sebelumnya, namun di atas ekspektasi sebesar 0.2%.
Sementara itu, inflasi inti, yang tidak termasuk harga makanan dan energi yang bergejolak, naik ke 4,2% yoy dari 4,1% pada September 2022 untuk menandai kenaikan tercepat sejak Desember 2008.