KABAREKONOMI.ID, Jakarta – Pekan lalu CEO Tesla Elon Musk mengungkapkan memiliki pemikiran serius untuk memiliki media sosial. Pernyataan ini ternyata karena bukan isapan jempol belaka. Ia membeli saham Twitter.
Berdasarkan laporan ke Securities Exchange Comission (SEC), Elon Musk telah membeli 73,49 juta saham Twitter atau setara 9,2% saham tanpa hak voting. Nilainya mencapai US$2,89 miliar.
Kepemilikan saham ini menjadinya Elon Musk menjadi pemegang saham terbesar Twitter. Dampak laporan ini telah membuat harga saham Twitter naik 25% lebih dari 25% di premarket.
“Elon Musk dapat mencoba mengambil sikap yang lebih progresif di sini, di Twitter,” ujar analis Wedbush Dan Ives, seperti dikutip dari CNBC International, Senin (4/4/2022). “Ini pada akhirnya bisa mengarah pada semacam pembelian [Twitter].”
Dua minggu sebelumnya, Elon Musk sempat mengkritik Twitter. Dia bahkan membuat polling kepada followernya di Twitter tentang apakah Twitter mematuhi prinsip-prinsip kebebasan berbicara.
“Mengingat Twitter berfungsi sebagai ‘alun-alun kota publik de fakto’, gagal mematuhi prinsip-prinsip kebebasan berbicara secara fundamental merusak demokrasi,” tulis Elon Musk di akun pribadinya. “Apa yang harus dilakukan?”
Elon Musk sendiri cukup aktif mengutarakan idenya di Twitter. Ini media sosial paling aktif digunakan Elon Musk. Saat ini Elon Musk memiliki 80 juta lebih followers.
Berikut daftar pemegang saham terbesar Twitter sebelum Elon Musk masuk sebagai investor, dikutip dari CNN International:
- The Vanguard Group 8,39%
- BlackRock Fund Advisors 4,56%
- SSgA Funds Management 4,54%.
(catur/CNBC)