KABAREKONOMI.ID, Batam – Investasi di pasar saham yang menawarkan keuntungan tinggi juga tak terlepas dari risiko yang sama besarnya. Statistik perdagangan mencatat ada 5 saham di bursa lokal yang memberikan kerugian signifikan bagi investornya.
Kelima saham tersebut adalah PT Trimuda Nuansa Citra Tbk (TNCA), PT Agro Yasa Lestari Tbk (AYLS), PT Krida Jaringan Nusantara Tbk (KJEN), PT Damai Sejahtera Abadi Tbk (UFOE) dan PT Indo Komoditi Korpora Tbk (INCF).
Kelima saham yang disebutkan di atas terpantau anjlok lebih dari 79% di sepanjang tahun 2022. Berikut adalah perinciannya.
PT Trimuda Nuansa Citra Tbk (TNCA)
TNCA merupakan salah satu emiten jasa kurir dan logistik yang tergabung dalam indeks Transportation & Logistik. Namun nasib saham TNCA berbanding terbalik dengan kinerja indeks sektoralnya.
Saham TNCA di awal tahun dibanderol di Rp 2.380/unit. Namun pada perdagangan kemarin (28/10), saham TNCA ditutup di Rp 394/unit.
Hanya dalam kurun waktu 10 bulan saja, nilai kapitalisasi pasar TNCA drop 83,4%. Kinerja saham TNCA jauh berbeda dengan indeks sektoralnya yang mencatatkan apresiasi 13,2% sepanjang tahun ini.
Pergerakan harga saham TNCA terbilang volatil di tahun 2022. Saham TNCA konsisten melemah sejak semester II-2022 dimulai dan sempat masuk radar pemantauan bursa.
Kenaikan harga BBM turut menjadi salah satu sentimen negatif yang membuat harga saham TNCA makin tertekan.
PT Agro Yasa Lestari Tbk (AYLS)
Harga saham AYLS melemah dari Rp 348/unit di awal tahun menjadi Rp 70/unit kemarin (28/10). Nilai kapitalisasi pasar AYLS telah susut 79,9% tahun ini.
Pelemahan harga saham AYLS yang konsisten menyusul kegeraman Presiden Joko Widodo soal aspal impor dan meminta dalam dua tahun ke depan Indonesia tidak lagi mengimpor aspal dari luar negeri.
Asal tahu saja, AYLS merupakan salah satu emiten yang juga melakukan impor aspal.
PT Krida Jaringan Nusantara Tbk (KJEN)
KJEN merupakan salah satu emiten yang juga bergerak di industri kurir dan logistik. Harga saham KJEN terpantau melemah dari Rp 1.025/unit di awal tahun menjadi Rp 210/unit kemarin (28/10).
Harga saham KJEN telah drop 79,5% sepanjang tahun 2022. Sebagai emiten yang bergerak di sektor industri kurir dan logistik saham KJEN terdampak isu negatif dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
PT Damai Sejahtera Abadi Tbk (UFOE)
UFOE merupakan emiten saham yang membuat investor mengalami kerugian yang signifikan di tahun 2022.
Di awal tahun saham UFOE masih dibanderol di Rp 1.660/unit. Namun saham anjlok 79,2% menjadi Rp 346/unit kemarin (28/10).
Untuk diketahui, UFOE merupakan saham dari emiten yang bergerak di industri elektronik dan furniture.
PT Indo Komoditi Korpora Tbk (INCF)
Saham INCF juga termasuk ke dalam jajaran saham yang membuat rugi investor pemegangnya. Di awal tahun saham INCF masih dibanderol di Rp 258/unit.
Namun pelemahan harga saham INCF yang beruntun membuatnya jatuh menuju level gocap alias Rp 50/unit. Di sepanjang tahun 2022, saham INCF telah drop 79,1%.