KABAREKONOMI.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus mencoba kembali ke level psikologis 7.100 belakangan ini.
IHSG ditutup menguat 0,61% di 7.098,89 mengawali perdagangan pekan ini, Senin (31/10/2022). IHSG sempat tembus posisi tertinggi intraday di 7.113,11 kemarin.
Hanya saja penguatan tersebut tak berlangsung lama. Namun tak perlu disesali atau disayangkan karena sejak awal perdagangan IHSG konsisten bergerak di zona hijau.
Mayoritas saham juga menguat. Statistik perdagangan mencatat ada 302 saham yang mengalami apresiasi, 220 saham melemah dan 185 saham stagnan.
Penguatan IHSG juga didorong oleh adanya aksi beli investor asing dengan nilai jumbo. Asing net buy Rp 917 miliar di pasar reguler kemarin.
Untuk perdagangan perdana awal bulan November 2022, investor tentu patut mencermati sejumlah sentimen yang datang dari global maupun domestik.
Dari dalam negeri akan ada rilis data inflasi bulan Oktober 2022. Inflasi di Indonesia diperkirakan naik mencapai 6% year on year (yoy).
Analisis Teknikal
Foto: Putra Teknikal |
Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu harian (daily) dan menggunakan indikator Boillinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).
Jika melihat level penutupan IHSG dan indikator BB pekan lalu, indeks bergerak naik di rentang BB 6.985-7.174.
Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.
Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.
Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.
Posisi RSI mengalami kenaikan ke 57,7 yang mengindikasikan adanya penguatan momentum beli seiring dengan adanya inflow dari asing.
Dilihat dari indikator lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis EMA 12 tetap berada di atas garis EMA 26 dan bar histogram tetap bergerak di area positif.
Melihat berbagai indikator teknikal yang ada, IHSG masih berpotensi untuk menguat. Apabila level psikologis 7.100 tertembus, maka resisten selanjutnya ada di 7.174.