Home » Wow Selebritas Kelas Dunia Menjadi Investor Kripto!

Wow Selebritas Kelas Dunia Menjadi Investor Kripto!

by catur

KABAREKONOMI.ID, Jakarta – Moonpay, startup fintech, sukses menggaet deretan selebritas kelas dunia menjadi investornya. Nama-nama itu mulai dari Justin Bieber, Paris Hilton, hingga Shawn Mendes.

Lebih dari 60 investor baru menyumbangkan US$87 juta (Rp 1,2 triliun) secara kolektif dalam putaran pendanaan US$555 juta (Rp 7,9 triliun). Pendanaan tersebut dipimpin oleh Tiger Global dan Coatue yang diperkirakan mendongkrak valuasi Moonpay menembus US$3,4 miliar (Rp 48,8 triliun).

Selain tiga nama lain, ada juga aktris Gwyneth Paltrow, aktor Ashton Kutcher, serta rapper Snopp Dogg yang masuk dalam daftar investor. Berikutnya adalah Chainsmokers, Drake, Eva Longoria, Jason Derulo, Kate Hudson, Matthew McConaughey, Mindy Kaling, dan Questlove.


“Banyak perusahaan yang membuka hanya sebagian besar porsi kecil dari putaran mereka, tetapi kami ingin melakukan pemeriksaan yang artinya dari orang-orang ini.

Karena kami ingin mereka menjadi bagian dari cerita ini dan membentuk arah produk,” kata CEO dan co-founder MoonPay, Ivan Soto-Wright, dikutip dari CNBC Internasional, Rabu (13/4/2022).

Dia menambahkan soal artis, seiring berjalannya waktu makin beragam. Soto-Wright menyatakan pihaknya hampir tidak pernah ditolak, dan semua orang diklaim ingin ikut ambil bagian.

“Banyak dari mereka memiliki portofilo modal ventura, banyak dari mereka memiliki usaha sendiri, dan kami datang pada mereka mengatakan ‘kami bisa membantu Anda mengerti peluang soal Web3, kripto dan Metaverse’,” jelasnya. “Kami hampir tidak pernah ditolak. Semua orang ingin jadi bagian itu.”

MoonPay didirikan pada 2018 berbasis di Miami. Perusahaan itu memungkinkan pengguna membeli dan menjual kripto dengan menggunakan metode pembayaran konvensional seperti kartu kredit, transfer bank, atau mobile wallet seperti Apple Pay dan Google Pay.

Selain itu, MoonPay juga menjual teknologinya ke sejumlah bisnis lain. Beberapa di antaranya adalah situs kripto Bitcoin.com dan pasar non-fungible token (NFT) OpenSea. Model ini, menurut Soto-Wright adalah ‘crypto-as-a-service‘.

Pada masa depan, perusahaan berencana untuk menghabiskan uang yang didapatkan untuk produk baru dan ekspansi pasar. Ambisi lainnya adalah menjadi perusahaan publik.

“Kami pada akhirnya juga punya aspirasi untuk menjadi perusahaan publik,” kata Soto-Wright kepada CNBC Internasional, pada November lalu.

Sebagai informasi, NFT sendiri sempat booming beberapa waktu terakhir di dunia, termasuk Indonesia. Token itu adalah aset yang mewakili obyek dunia nyata seperti seni, musik, dan real estat, tetapi tidak bisa direplikasi.

Banyak nama besar dari beragam industri yang masuk ke dunia NFT. Seperti Coca-Cola, McDonald’s, Nike, Gucci, dan NFL.

Meskipun populer, cryptocurrency terkenal tidak stabil. Awal minggu ini saja, Bitcoin merosot di bawah US$40 ribu, jadi yang pertama kalinya sejak pertengahan Maret lalu.

(catur/CNBC)

Baca Juga