KABAREKONOMI.ID, JAKARTA – Sebagai negara dengan jumlah populasi muslim terbesar di dunia, Indonesia menyimpan potensi dan peluang besar sebagai pemain utama dalam perekonomian dunia khususnya di sektor ekonomi dan keuangan syariah.
Melihat potensi besar tersebut, Bank Indonesia sebagai bank sentral berupaya memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia, diantaranya melalui penyelenggaraan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF).
ISEF pertama kali dilaksanakan sejak 2014 dengan visi untuk mendorong ekonomi dan keuangan syariah sebagai arus utama kebijakan nasional dan internasional, menjadikan Indonesia sebagai referensi dunia dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.
Dalam mewujudkan visinya, ISEF telah bertransformasi dari agenda bersifat lokal nasional menuju level internasional dengan tujuan menjadikan Indonesia sebagai pusat pengembangan ekonomi dan keuangan syariah yang unggul di dunia.
Untuk itu, ISEF dipastikan akan mendorong ekonomi dan keuangan syariah sebagai arus utama kebijakan nasional dan internasional. Sekaligus mengintegrasikan dan mewujudkan ide-ide dalam inisiatif terukur yang membawa dampak positif bagi kemajuan ekonomi nasional dan internasional melalui pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah sesuai dengan prinsip-prinsip syariah dan nilai-nilai lokal di Indonesia.
Selaras dengan agenda internasional, pada tahun 2022, pelaksanaan ISEF memperhatikan 3 pilar cetak biru pengembangan ekonomi dan keuangan syariah dengan 3 topik utama yaitu economic inclusion, halal & green lifestyle dan digitalization.
Apa dan bagaimana kegiatan tersebut, yuk simak di pembukaan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) di Bawah ini;