Home » Rony Widijarto : Pertumbuhan Kepri Alami Peningkatan di Triwulan III 2024. ‘Capai 5,02 Persen’

Rony Widijarto : Pertumbuhan Kepri Alami Peningkatan di Triwulan III 2024. ‘Capai 5,02 Persen’

by bahar

KABAREKONOMI.ID, BATAM – Pertumbuhan Ekonomi Kepulauan Riau (Kepri) pada triwulan III 2024 diketahui mengalami pertumbuhan hingga 5,02% (yoy). Dimana nilai ini terbilang mengalami peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 4,90% (yoy). Atau tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan wilayah Sumatera yang sebesar 4,48% (yoy).

Rony Widijarto P, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Perwakilan Kepri saat jumpa pers dengan awak media pada Kamis (20/2/2025) menegaskan bahwa, secara kumulatif, perekonomian Kepri hingga triwulan III 2024 tercatat tumbuh 4,98% (ctc), atau merupakan yang tertinggi ketiga se-Sumatera. 

Dimana pertumbuhan yang lebih tinggi tersebut didorong oleh pertumbuhan positif pada komponen Net Ekspor dan konsumsi pemerintah.

“Konsumsi RT dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) pertumbuhannya melandai jika dibandingkan dengan periode sebelumnya, namun tetap tumbuh positif,” tegasnya. 

Sementara itu, tambahnya, pertumbuhan LU Industri Pengolahan didorong oleh peningkatan produksi industri elektronik sejalan dengan masih kuatnya permintaan khususnya dari Amerika Serikat (AS).

LU Konstruksi juga masih tumbuh seiring dengan terus berlanjutnya pengerjaan sejumlah proyek prioritas. Lebih lanjut, pertumbuhan LU Perdagangan didukung oleh peningkatan aktivitas pariwisata serta belanja masyarakat pada momen tahun ajaran baru.

Disisi lain, pertumbuhan tertahan oleh kinerja LU Pertambangan dan Penggalian yang masih mengalami kontraksi sejalan dengan berlanjutnya dampak konflik geopolitik global serta kurang optimalnya operasional produksi akibat kondisi sumur minyak yang sudah tua. 

Capaian persentase realisasi pendapatan dan belanja Pemerintah Daerah (Pemda) di wilayah Provinsi Kepri hingga triwulan III 2024 ini, terhadap pagu anggaran tercatat tumbuh lebih tinggi dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun lalu. 

“Hal ini disebabkan oleh peningkatan realisasi Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat. Sementara itu, realisasi belanja pemerintah juga mengalami peningkatan terutama pada pos Belanja Operasi dan Belanja Transfer,” tegasnya.

Sementara itu, Indeks Harga Konsumen (IHK) Provinsi Kepri pada triwulan III 2024 menunjukkan terjadinya inflasi sebesar 2,53 % (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 3,54% (yoy).

Tekanan inflasi yang menurun disebabkan oleh berasal dari penurunan harga pada Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau, Kelompok Pendidikan, Kelompok Transportasi, dan Kelompok Pakaian dan Alas Kaki.

Dengan demikian, inflasi pada triwulan III 2024 berada pada sekitar titik tengah target inflasi sebesar 2,5±1% (yoy). 

Intermediasi perbankan pada triwulan III  2024 tetap terjaga meskipun melandai dibandingkan triwulan sebelumnya. 

Deselerasi tersebut tercermin dari penurunan laju penyaluran kredit dan Dana Pihak Ketiga (DPK), namun tetap disertai dengan terjaganya kualitas kredit yang tercermin dari risiko kredit pada segmen korporasi dan segmen kredit sektor rumah tangga, sementara risiko kredit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), meningkat.

Kinerja intermediasi perbankan di Provinsi Kepri yang tetap baik, tercermin dari rasio LDR pada triwulan III 2024 menurun dari 58,94% menjadi 51,59%.

“Akeselerasi penyaluran kredit turut didukung oleh kualitas kredit yang tetap terjaga sebagaimana rasio NPL gross yang tercatat sedikit meningkat menjadi sebesar 3,29%,” tambahnya.(*)

Baca Juga