KABAREKONOMI.ID, JAKARTA – Bank Indonesia melaporkan transaksi pembayaran menggunakan kartu debit atau ATM turun 9,57% secara tahunan (yoy) atau sebesar 584 juta transaksi.
Hal ini sejalan dengan preferensi masyarakat menggunakan sistem pembayaran secara digital.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan bahwa transaksi melalui QRIS tumbuh pesat, yaitu 207,5% yoy dengan jumlah pengguna mencapai 51,43 juta dengan jumlah merchant tercatat 33,2 juta.
“Ini menunjukkan akseptasi dan preferensi masyarakat terhadap layanan sistem pembayaran secara digital,” kata Perry dalam konferensi pers Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Agustus 2024, Rabu (21/8/2024).
Adapun sistem transfer Bank Indonesia-Real Time Gross Settlement (RTGS) naik 15,46% yoy, menjadi Rp 15.450 triliun. Lalu BI Fast tumbuh 65,08% yoy, menjadi 301,4 juta transaksi.
Perry melanjutkan bahwa transaksi layanan perbankan secara digital sebesar 1.845 juta transaksi atau tumbuh 30,5% yoy, sedangkan transaksi uang elektronik tumbuh 22,46% yoy, menjadi 1.272 juta transaksi.(**)