Home » Luar Biasa, Kinerja Rupiah Makin Mengganas !

Luar Biasa, Kinerja Rupiah Makin Mengganas !

by catur

KABAREKONOMI.ID, Jakarta – Nilai tukar rupiah sedang ganas-ganasnya akhir-akhir ini meskipun memang masih terdepresiasi di sepanjang tahun ini. Pengetatan moneter yang dilakukan oleh bank sentral AS membuat IHSG menjadi tumbal atas penguatan dolar AS.

Di sepanjang 2022, rupiah melemah 4% terhadap dolar AS. Namun rupiah tidak sendirian. Mayoritas mata uang negara di dunia ini juga dilibas oleh dolar AS.

Bahkan kinerja rupiah masih lebih bagus daripada mata uang negara Asia lain. Yuan China, Rupee India dan Ringgit Malaysia melemah lebih dari 6% di hadapan dolar AS tahun ini.

Peso Philipina drop 8,5% sedangkan Baht Thailand terdepresiasi 9,2% sepanjang tahun. Yen yang dianggap sebagai safe haven pun ikut anjlok signifikan. Yen melemah hampir 16% di hadapan dolar AS.

Namun di akhir pekan lalu, nilai tukar rupiah mulai tampak menunjukkan tajinya. Rupiah berhasil melibas dolar AS dengan penguatan nyaris 0,7%. Di saat yang sama indeks dolar AS juga melemah 0,4%.

Faktor teknikal memang berperan dalam penguatan rupiah. Jika mengacu pada indikator Relative Strength Indeks (RSI) yang berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) dan jenuh jual (oversold), rupiah memang sudah berada di area jenuh jualnya sejak pertangahan bulan Juni apabila menggunakan time frame secara mingguan.

Secara teknikal rupiah harus menguji level psikologis 14.800 terlebih dahulu. Apabila level ini tertembus bukan tidak mungkin rupiah bisa melanjutkan penguatan ke 14.616 di bulan Agustus.

Memang pelaku pasar masih perlu mencermati kenaikan tekanan inflasi. Konsensus yang dihimpun oleh CNBC Indonesia memperkirakan inflasi di bulan Juli akan naik dengan laju 4,83% secara tahunan dan menjadi kenaikan tertinggi dalam 6,5 tahun terakhir.

Namun di saat yang sama, tekanan inflasi inti yang masih di kisaran 2-4% menunjukkan bahwa laju inflasi masih terbilang manageable. Lagipula, tekanan terhadap rupiah di bulan Agustus seharusnya juga tak begitu besar. Bulan ini, Fed tidak akan mengadakan rapat FOMC dan baru akan menyelenggarakannya di bulan September.

Bank Indonesia (BI) pun digadang-gadang dalam waktu dekat juga akan segera menaikkan suku bunga acuannya. Hal ini tentu saja akan memberikan tenaga bagi rupiah untuk menguat.

(catur/CNBC)

Baca Juga