KABAREKONOMI.ID, Jakarta – Harga Pertamax di Indonesia telah resmi naik sejak 1 April 2022 lalu. PT Pertamina resmi menaikkan harga jual Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Ron 92 atau Pertamax menjadi Rp 12.500-Rp 13.000 per liter dari yang sebelumnya Rp 9.000-Rp 9.400 per liter.
Ini tak lain karena kenaikan harga minyak mentah dunia. Lalu mengapa minyak mentah dunia naik?
Tim Harga Minyak Indonesia menjelaskan beberapa faktor peningkatan harga di pasar internasional. Salah satunya akibat terganggunya pasokan minyak mentah global seiring terjadinya perang Rusia dan Ukraina.
Menurut data British Petroleum (BP) Statistical Review of World Energy 2021, Rusia, yang tercatat memproduksi 524,4 juta ton minyak atau 12,6% dari total produksi global tahun 2020.
Ini hanya sedikit di bawah Amerika Serikat (AS), yang menduduki posisi pertama. AS yang tercatat memproduksi 712,7 juta ton minyak atau 17% dari total produksi global tahun 2020.
Namun sayangnya karena serangan yang dilancarkan Moskow ke Kyiv sejak 24 Februari lalu, energi fossil ini terkena sanksi AS dan sekutu. Tekanan yang diberikan Barat untuk menyetop ketegangan itu justru membuat harga makin melambung karena kekhawatiran minimnya minyak di pasaran.
Bukan cuma sanksi. Kegagalan infrastruktur produksi pada negara-negara yang menjadi penghasil minyak mentah juga jadi penyebab lain.
Sebagai informasi, harga minyak mentah dunia mengerek harga minyak mentah Indonesia (indonesia Crude Price/ICP) pada Maret 2022. Besarannya menjadi US$113,50 per barel dari US$95,72 per barel.
Kenaikan harga tersebut tertuang dalam Keputusan menteri ESDM Nomor 33.K/MG.03/MG.03/DJM/2022 tentang Harga Minyak Mentah Indonesia Bulan Maret 2022 tanggal 1 April 2022. “Harga rata-rata minyak mentah Indonesia untuk bulan Maret 2022 ditetapkan sebesar US$ 113,50 per barel,” demikian bunyi diktum keempat Kepmen tersebut dikutip Jumat (15/4/2022).
(catur/CNBC)