Home » The Fed Bakal Kerek Suku Bunga 75 Bps, Emas Malah Naik 1%!

The Fed Bakal Kerek Suku Bunga 75 Bps, Emas Malah Naik 1%!

by Tia
Ilustrasi Emas Antam

KABAREKONOMI.ID, Batam – Harga emas nyaris tidak bergerak pada pagi hari ini, setelah melesat nyaris 1% kemarin. Pada perdagangan Rabu (2/11/2022) pukul 06:15 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.647,49 per troy ons, stagnan dibandingkan posisi penutupan perdagangan Selasa yang naik 0,9%.

Dalam sepekan, harga emas masih ambles 1,02% secara point to point. Dalam sebulan, harga emas juga anjlok 3,04% sementara dalam setahun anjlok 7,8%.

Harga emas nyaris tidak bergerak karena adanya tarik menarik dua ekspektasi pasar. Sebagian pelaku pasar berekspektasi jika bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) akan mulai melonggarkan kebijakan. Namun, sebagian pelaku pasar melihat pelonggaran tidak akan terjadi dalam waktu dekat.

Adanya ekspektasi pelonggaran kebijakan membuat dolar AS dan yield surat utang pemerintah AS melandai.  Indeks dolar ditutup melemah ke posisi 111,51 pada Selasa (1/11/2022), dari 111,54 pada hari sebelumnya.

Sementara itu, yield surat utang pemerintah AS tenor 10 tahun ke posisi 4,048 pada perdagangan kemarin. Melandai dari 4,049 pada hari sebelumnya.

Seperti diketahui, The Fed tengah menggelar rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada Selasa dan Rabu waktu AS.

“Pelonggaran mungkin tidak akan terjadi dengan cepat tetapi pelaku pasar melihat ada harapan jika The Fed akan mulai melonggarkan pada Februari mendatang,” tutur analis OANDA Edward Moya, dikutip dari Reuters.

Analis SPI Asset Management, Stephen Innes, memperkirakan pengumuman kebijakan Fed malam nanti bisa menggerakkan emas untuk naik atau melemah US$20-50 per troy ons.

“Jika Chairman The Fed Jerome Powell kembali memberi sinyal hawkish maka emas bisa melandai ke US$ 1.625 atau mungkin ke US$ 1.600 per troy ons,” tutur Innes, kepada Reuters.

Sebagai catatan,  emas selalu ambruk menjelang rapat FOMC sepanjang tahun ini. Emas anjlok lebih dari 1,7% dua hari beruntun sebelum rapat FOMC Maret.

Emas juga anjlok 1,8% dua tiga hari menjelang pertemuan FOMC pada Mei lalu kendati menguat tipis pada dua hari sebelum rapat digelar.

Sang logam mulia ambles lebih dari 2,8% menjelang rapat FOMC. Anjloknya emas karena ekspektasi The Fed menaikkan suku bunga secara agresif sebesar 75 bps untuk pertama kalinya pada tahun ini. The Fed memang akhirnya menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 bos pada 16 Juni 2022.

Menjelang rapat FOMC 27-28 Juli, emas hanya melemah tipis 0,5% karena pasar sudah menyesuaikan ekspektasi kenaikan sebesar 75 bps.  Emas sempat anjlok 0,8% dua menjelang rapat FOMC pada 21-22 September 2022 kendati menguat 0,6% pada saat rapat digelar.

Baca Juga