KABAREKONOMI.ID, BATAM – Kemajuan pesat digitalisasi transformasi digital keuangan telah membawa keberhasilan inovasi yang baik.
Tercatat, pengembangan ekonomi dan keuangan digital melalui Blueprint sistem pembayaran Indonesia (BSPI) 2019- 2025 telah mencatatkan pencapaian yang baik. Diantaranya jumlah pengguna QRIS melebihi 50 juta pengguna yang kebanyakan adalah UMKM.
Dari jumlah ini, untuk wilayah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) diketahui terdapat penambahan volume transaksi sebanyak 2.978.739 transaksi atau tumbuh sebesar 110,96% yoy hingga Agustus 2024.
Berdasarkan data ini, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Riau, Suryono menegaskan, secara akumulasi Januari hingga Agustus 2024 terdapat volume transaksi sebesar 19.965.626 dan telah mencapai 106,52% dari target volume transaksi Kepri di tahun 2024.
“Sedangkan nominal transaksi pada bulan Agustus 2024 tercatat sebesar Rp430 Miliar atau tumbuh sebesar 87,61% yoy. Secara akumulatif Januari – Agustus 2024, nominal transaksi QRIS di Kepri tercatat sebesar Rp.2,97 Triliun,” tegasnya.
Dari sisi penggunanya, tambahnya, pada Agustus 2024 terdapat penambahan 13.052 pengguna baru atau 34,75% yoy.
Walhasil, secara akumulatif pada Januari hingga Agustus 2024 telah terdapat penambahan pengguna sebesar 78.244 pengguna atau 73,56% dari target user Kepri di tahun 2024.
“Adapun total pengguna QRIS di Kepri sampai dengan Agustus 2024 adalah sebesar 497.501 pengguna,” tambahnya.
Sementara itu, dari sisi merchant total merchant QRIS Kepri di bulan Juni 2024 mencapai 547.656 merchant atau tumbuh terakselerasi sebesar 13,88% yoy dengan sebaran didominasi berada pada Kota Batam (83,68%) dan merchant UMI (46,22%). (Iman)