KABAREKONOMI.ID, Jakarta – Korea Selatan bisa saja ‘terendam’ jika dam-dam milik kedua negara di perbatasan Korea Utara jebol.
Pyongyang sebelumnya disebut pejabat Korsel diam-diam membuka pintu air bendungan ‘kirim banjir’ ke Korsel karena dilanda hujan lebat.
Wilayah utara semenanjung Korea merupakan dataran tinggi. Wilayah itu semakin rendah menuju selatan yang merupakan teritori Korsel.
Sejumlah sungai melewati kedua negara dari wilayah Korut hingga hilirnya di Korsel. Salah satunya adalah Sungai Rimjin.
Korsel pun kerap menerima banjir ‘kiriman’ dari Korut jika hujan deras dan pintu bendungan dibuka. Korsel pernah terendam banjir imbas kiriman air itu pada 2009 lalu.
Ketika itu, Korut tanpa pemberitahuan membuka pintu air Bendungan Hwanggang. Menurut laporan Asian News, mereka mengirim air sebanyak 40 juta ton ke wilayah Korea Selatan. Sementara daya tampung bendungan tersebut hanya mencapai 400 ribu ton.
Bahkan di tahun itu, kiriman air menyebabkan enam orang tewas di Yeoncheon County .
‘Banjir kiriman’ dari Korut biasanya membutuhkan empat hingga lima jam dari bendungan di Sungai Imjin menuju Bendungan Bunnam di dekat perbatasan Yeongcheon, Korsel. Jarak dari Yeongcheon ke Seoul hanya 62 kilometer.
Bendungan Hwanggang berlokasi di Kabupaten Tosan, Korea Utara. Bendungan ini berada di sekitar 41 kilometer dari utara Zona Demiliterisasi Korea.
Korut tercatat telah berulang kali melakukan hal serupa. Menurut laporan, jika pintu air dibuka tanpa peringatan bisa menyebabkan banjir di korban jiwa.
Sepanjang 2022 ini, Korut tercatat sudah dua kali membuka pintu air Hwanggang.
Pada Juli lalu, Kementerian Unifikasi Korea menyatakan Korut tampaknya melepas air dari Bendungan Hwanggang.
Di hari yang sama Yeoncheon County memperingatkan penduduk dan pengunjung menjauh dari sungai. Di Yeoncheon ketinggian perairan mencapai 1,6 meter.
Korut juga melakukan hal serupa pada Senin kemarin..
“Saat hujan lebat terjadi di Korea Utara, pihak utara berulang kali membuka dan menutup pintu-pintu Bendungan Hwanggang,” ucap salah satu Pejabat Kementerian Unifikasi Korsel, seperti dikutip Yoonhap.
Pejabat itu kemudian berujar, “Tampaknya [Korut] mencoba menyesuaikan level air di Bendungan Hwanggang berdasarkan curah hujan yang terjadi.”
Pemerintah Korsel menganggap Korut melanggar kesepakatan mengenai pintu bendungan di perbatasan kedua negara.
Pejabat Korsel mengatakan aktivitas bendungan tak begitu berdampak bagi negara itu. Namun di Sungai Imjin, pembukaan itu berdampak signifikan.
Penduduk di Yeoncheon County memperingatkan penduduk dan pengunjung untuk berhati-hati di dekat sungai.
Semenanjung Korea sendiri merupakan wilayah perbukitan dengan dialiri sungai-sungai di celah lembahnya.
(catur/CNN)